Sabtu, 08 Desember 2012

Rapat dan Pembinaan K3MI Badas di MI Riyadlut Tholibin

Tidak seperti beberapa bulan sebelumnya, bulan Desember 2012 Rapat dan Pembinaan Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah (K3MI) Kecamatan Badas dilaksanakan lebih awal, yaitu Sabtu, 8 Desember 2012 di MI Riyadlut Tholibin Bumirejo Krecek. Hal ini disebabkan karena dalam bulan Desember terdapat kegiatan Ulangan Akhir Semester (UAS/ULAS) yang dijadwalkan mulai 10 s.d. 15 Desember 2012 dan libur jeda antar semester 24 Desember 2012 s.d. 5 Januari 2013.

Agenda kegiatan rapat:
1. Mars dan Hymne Madrasah Ibtidaiyah 
2. Pembukaan
3. Sambutan-sambutan
4. Pembinaan oleh PPAI Kecamatan Badas
5. Lain-lain
6. Penutup/Doa.

Secara umum rapat berjalan lancar. Diawali dengan membaca Ummul Qur'an setelah menyaksikan penampila Mars dan Hymne Madrasah Ibtidaiyah, acara sambutan pertama disampaikan oleh Ketua Yayasan Al Jihad Bumirejo Krecek yaitu Bapak H. Sakri Hadi. Dalam sambutannya, beliau berharap dapat masukan dari PPAI agar input MI Riyadlut Tholibin dapat terus meningkat yang diantara tantangan yang ada adalah adanya perbedaan faham keagamaan di lingkungan masyarakat. Yayasan Al Jihad juga memiliki unit pendidikan tingkat MTs yang merupakan program satu atap (SA) hasil bantuan kemitraan pemerintah Indonesia dengan Australia.

Sambutan sekaligus informasi kedua disampaikan oleh Bapak H. Nur Hawin, S.Pd.I selaku Ketua K3MI Badas yang berisi ucapan terimaksih dan doa atas jerih payah para Gurunya sehingga MI Riyadlut Tholibin dapat terus meningkat dan berkembang pesat. Adapun beberapa informasi yang disampaikan oleh beliau dapat dibaca di link Serba-serbi K3MI Badas.

Selanjutnya adalah informasi dan pembinaan oleh PPAI Badas, antara lain Ibu Siti Marfuah, S.Pd, M.Pd.I menyampaikan tentang informasi kedinasan, tunjangan profesi dan arahnya ke depan, tugas kepengawasan Madrasah, Pelaporan BOS, dan fungsi Kepala Madrasah berdasarkan pembinaan oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim pada saat peresmian tiga Kantor KUA Kemenag Kab. Kediri di Gampengrejo. Secara spesifik silakan klik di Serba-serbi K3MI Badas.

Yang sedikit menarik perhatian kami antara lain terkait beban kerja Guru Kelas dan Guru Mapel, bahwa ke depan Guru Kelas tidak harus 24 Jam Tatap Muka (JTM) namun dapat kurang dari 24 JTM yaitu minimal satu rombongan belajar dalam 6 (enam) hari. Setelah saya mencoba mencerna mungkin hal ini cukup dapat dipahami dari konsekuensi perubahan kurikulum 2013 mendatang.

Pada kurikulum baru, pendekatan belajar mengajar akan menggunakan metode tematik integratif. Sehingga proses belajar mengajarnya akan lebih ditekankan kepada observasi, pengamatan, analisis, serta presentasi.

Tugas-tugas guru di luar kelas menjadi lebih banyak, karena mereka harus mengevaluasi portofolio sang anak,” kata Nuh.

Atas dasar itu, pemerintah akan melakukan evaluasi syarat beban kerja guru. Dalam PP Nomor 72 Tahun 2008, Pasal 52 ayat (2), disebutkan, beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka, dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam seminggu.

Dengan begitu, segala tugas guru di luar kelas, seperti evaluasi proses, akan dikonversi ke dalam jam mengajar. Sehingga beban mengajar guru di dalam dan di luar kelas sama-sama dihititung.

"Berapa jam mereka melakukan proses penilaian itu juga harus diperhatikan dan dihitung. Sehingga, yang sekarang 24 jam tatap muka dikelas bisa jadi berkurang, karena mereka memerlukan persiapan dan evaluasi di rumah lebih banyak lagi," jelas Mohammad Nuh menambahkan
Sumber: Rapat K3MI Badas dan http://www.jpnn.com/read/2012/12/06/149517/Kurikulum-Baru-Ubah-Beban-Mengajar-Guru-

Silakan Cari di sini

Berita Terkini